China terus menunjukkan kemajuan signifikan dalam industri teknologi, meskipun menghadapi berbagai tantangan dari negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat. Salah satu pencapaian terbesar baru-baru ini adalah kemampuan China dalam memproduksi chip 5nm, sebuah terobosan yang sebelumnya didominasi oleh beberapa perusahaan terkemuka di dunia, terutama yang berbasis di Amerika dan Taiwan. Namun, pencapaian ini datang dengan cara yang tak biasa dan penuh tantangan, yang menambah ketegangan dalam perang dagang teknologi antara dua negara besar ini.
Latar Belakang Ketegangan dalam Industri Semikonduktor
Industri semikonduktor adalah fondasi dari banyak teknologi modern, mulai dari smartphone hingga kecerdasan buatan dan komputasi awan. Oleh karena itu, kontrol terhadap produksi chip menjadi elemen penting dalam perekonomian global. Sebagai pemain utama dalam industri ini, Amerika Serikat telah lama mengendalikan sebagian besar teknologi dan peralatan untuk memproduksi chip canggih. Pada tahun 2019, Amerika Serikat mulai memberlakukan serangkaian pembatasan terhadap perusahaan-perusahaan China, yang paling menonjol adalah larangan terhadap Huawei, salah satu perusahaan teknologi terbesar di China.
Amerika Serikat menuduh Huawei memiliki hubungan dengan pemerintah China dan berpotensi mengancam keamanan data global. Pembatasan ini mencakup larangan untuk mengimpor teknologi semikonduktor canggih dari perusahaan seperti TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company) dan ASML, perusahaan Belanda yang mengembangkan mesin litografi canggih untuk memproduksi chip semikonduktor. Hal ini menghambat kemampuan China untuk mengakses teknologi mutakhir yang diperlukan untuk memproduksi chip generasi terbaru, seperti chip 5nm.
Namun, terlepas dari sanksi yang diterima, China berhasil membuat terobosan besar yang mengejutkan banyak pihak.
Pencapaian China dalam Teknologi Chip 5nm
Sebagai reaksi terhadap pembatasan yang diterapkan oleh Amerika Serikat, China mempercepat upaya untuk mengembangkan kemampuan domestiknya dalam memproduksi chip canggih. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah berinvestasi besar-besaran dalam riset dan pengembangan teknologi semikonduktor.
Terobosan terbaru yang mengesankan adalah kemampuan perusahaan-perusahaan teknologi China, seperti SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corporation), untuk memproduksi chip 5nm. Ini adalah ukuran chip yang sangat kecil dan canggih, yang memberikan kinerja lebih tinggi, efisiensi energi yang lebih baik, dan ruang untuk meningkatkan kemampuan perangkat keras seperti ponsel pintar dan perangkat komputasi lainnya.
Namun, cara China untuk mencapai ini tidak biasa. Alih-alih menggunakan metode yang sama dengan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Amerika atau Taiwan, yang bergantung pada teknologi litografi ekstrim ultraviolet (EUV) canggih dari ASML, China memilih pendekatan yang lebih “inovatif.” Dengan keterbatasan dalam akses terhadap mesin EUV, China mengembangkan metode alternatif untuk memproduksi chip 5nm, yang melibatkan inovasi dalam litografi tradisional dan teknik-teknik lain yang belum banyak dipublikasikan secara terbuka.
Metode Tak Biasa: Litografi Tradisional dan Inovasi Lokal
China memanfaatkan pendekatan yang lebih konservatif dalam hal litografi untuk memproduksi chip canggih. Meskipun teknologi litografi EUV sangat efektif untuk memproduksi chip 5nm, teknologi tersebut sangat mahal dan sulit diakses karena dibatasi oleh AS dan sekutunya. Oleh karena itu, para insinyur China terpaksa mencari cara untuk meningkatkan kemampuan litografi tradisional, yang sebelumnya hanya digunakan untuk memproduksi chip dengan ukuran yang lebih besar.
Salah satu kunci dari keberhasilan ini adalah pengembangan dan penerapan teknik pemrosesan material yang lebih efisien serta desain sirkuit yang lebih kompak. Teknik-teknik ini memungkinkan produksi chip yang lebih kecil, meskipun menggunakan peralatan yang lebih sederhana dibandingkan dengan peralatan EUV. Dengan menggabungkan inovasi di berbagai aspek produksi chip, China berhasil menghasilkan chip 5nm yang dapat bersaing dengan produk-produk dari perusahaan-perusahaan besar di dunia.
Tentu saja, meskipun pencapaian ini sangat signifikan, kualitas dan kemampuan chip 5nm buatan China masih dalam tahap evaluasi. Banyak analis yang berpendapat bahwa meskipun produksi chip ini memberi China keuntungan kompetitif, tantangan yang lebih besar adalah untuk terus meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi agar bisa bersaing dengan produsen chip kelas dunia seperti Intel, Samsung, dan TSMC.
Dampak terhadap Industri dan Geopolitik
Keberhasilan China dalam memproduksi chip 5nm meskipun diblokir oleh Amerika Serikat memiliki dampak yang luas, baik di dalam negeri maupun secara global. Secara domestik, pencapaian ini menunjukkan kemajuan teknologi yang signifikan dan mengurangi ketergantungan China terhadap pemasok asing, yang selama ini menjadi titik lemah dalam rantai pasokan semikonduktor mereka.
Di sisi lain, dari perspektif geopolitik, terobosan ini dapat memperburuk ketegangan antara China dan Amerika Serikat. Amerika Serikat telah lama berusaha untuk menjaga keunggulannya dalam teknologi semikonduktor, dan kesuksesan China dalam memproduksi chip 5nm dapat dianggap sebagai tantangan langsung terhadap dominasi AS dalam sektor ini.
Di tingkat global, negara-negara lain mungkin akan mempercepat upaya mereka untuk mengembangkan kapasitas produksi semikonduktor domestik, dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok besar seperti TSMC dan ASML. Keberhasilan China ini dapat mempengaruhi kebijakan teknologi dan perdagangan global dalam beberapa tahun ke depan.