Dalam sebuah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah militer modern, sebuah drone laut tak berawak Ukraina berhasil menembak jatuh jet tempur Sukhoi Su-30SM milik Rusia di atas Laut Hitam pada 2 Mei 2025. Insiden ini menandai pertama kalinya sebuah kendaraan permukaan tak berawak (USV) berhasil menghancurkan pesawat tempur berawak dalam pertempuran nyata.
Teknologi Canggih di Balik Serangan
Drone laut yang digunakan dalam serangan ini adalah Magura V5, sebuah USV kamikaze buatan Ukraina yang dirancang untuk operasi ofensif di laut. Magura V5 memiliki panjang sekitar 5,5 hingga 6 meter dan mampu membawa hulu ledak seberat 450 pon. Dengan kecepatan maksimum mencapai 42 knot, drone ini dirancang untuk menyusup ke pertahanan musuh dan menghantam target dengan presisi tinggi .
Dalam insiden ini, Magura V5 dilaporkan dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara R-73, yang biasanya digunakan oleh pesawat tempur untuk pertempuran udara. Penggunaan rudal ini pada platform laut menunjukkan adaptasi teknologi yang inovatif oleh Ukraina dalam menghadapi ancaman udara .
Kronologi Kejadian
Menurut laporan dari Direktorat Intelijen Utama Ukraina (HUR), pada 2 Mei 2025, sebuah drone Magura V5 berhasil menembak jatuh jet tempur Sukhoi Su-30SM milik Rusia sekitar 50 kilometer sebelah barat Novorossiysk. Kedua awak pesawat berhasil keluar dari pesawat sebelum jatuh ke Laut Hitam dan kemudian diselamatkan oleh kapal sipil yang berada di sekitar lokasi kejadian .
Dampak Strategis
Keberhasilan ini menunjukkan peningkatan kemampuan Ukraina dalam menggunakan teknologi drone untuk menghadapi kekuatan militer Rusia. Sebelumnya, Magura V5 telah digunakan untuk menyerang dan merusak beberapa kapal perang Rusia di Laut Hitam, termasuk kapal patroli Sergei Kotov dan kapal pendarat besar Tsezar Kunikov .
Dengan kemampuan untuk menyerang target udara dan laut, Magura V5 menjadi ancaman signifikan bagi operasi militer Rusia di wilayah tersebut. Penggunaan drone ini menunjukkan bahwa Ukraina mampu mengimbangi kekuatan militer Rusia dengan inovasi teknologi dan strategi asimetris.
Reaksi Internasional
Insiden ini menarik perhatian komunitas internasional, terutama dalam hal penggunaan teknologi drone dalam konflik modern. Keberhasilan Ukraina dalam menggunakan drone laut untuk menembak jatuh pesawat tempur menunjukkan potensi perubahan dalam doktrin militer dan strategi pertahanan di masa depan.
Beberapa analis militer menyatakan bahwa kejadian ini dapat mendorong negara-negara lain untuk mengembangkan dan mengintegrasikan teknologi drone dalam operasi militer mereka, baik untuk pertahanan maupun serangan.